Sunday 12 February 2012

Laporan Uji Elektrolit dan Non-elektrolit


Uji Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Kelas : X-6

Tujuan Percobaan :
Untuk menguji sifat menghantarkan arus listrik berbagai senyawa dan larutan dengan alat uji elektrolit sederhana

Materi :
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hydrogen.
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).
Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.

Alat dan Bahan :
·         Alat :
1.    10 gelas air mineral
2.    Karton
3.    Tisu basah dan tisu kering
4.    Alat uji elektrolit
5.    Baterai

·         Bahan :
1.    Larutan gula
2.    Larutan garam
3.    Air pocari sweet
4.    Air mineral cheers
5.    Larutan jeruk nipis
6.    Larutan attack
7.    Larutan gamping
8.    Alkohol 70%
9.    Asam cuka 25%
10. Air aki (H2SO4)

Cara Kerja :
1.    Susunlah alat uji elektrolit hingga bekerja dengan baik
2.    Coba alat uji tersebut, bila lampu menyala berarti rangkaian alat uji tersebut sudah benar
3.    Masukkan masing-masing larutan (kira-kira 50 ml) ke dalam gelas air mineral kosong tadi (agar tidak tertukar beri label nama larutan di setiap gelasnya)
4.    Masukkan kedua batang elektroda ke dalam gelas larutan (nyalakan alat uji setelah kedua elektroda masuk ke dalam larutan , untuk mempermudah pengamatan , kita bisa menggunakan karton sebagai penyangga elektroda pada saat larutan diamati)
5.    Dua batang elektroda yang ujung-ujungnya telah dimasukkan kedalam gelas larutan akan memberikan reaksi (jangan lupa amati dan catat hasil pengamatan , apakah lampu menyala , mati atau timbul gelembung pada elektroda)
6.    Setelah selesai jangan terburu-buru mengangkat elektroda dari larutan tadi , tetapi matikan terlebih dahulu alat uji nya baru angkat kedua elektroda. Lalu bersihkan elektroda dengan air lalu keringkan dengan tisu.
7.    Ulangi langkah-langkah tersebut ke larutan yang lainnya
8.    Berdasarkan percobaan tersebut , masukkan data pengamatan ke dalam tabel yang telah disediakan

Pengamatan Perubahan Elektroda :
Dari percobaan yang saya lakukan diperoleh perubahan elektroda , yaitu sebagai berikut :
ü  Pada larutan gula , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada larutan garam , elektroda mengalami perubahan menjadi agak kekuningan
ü  Pada air pocari sweet , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada air mineral cheers , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada larutan jeruk nipis , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada larutan attack , elektroda mengalami perubahan menjadi agak kekuningan
ü  Pada larutan gamping , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada larutan alcohol 70% , elektroda tidak mengalami perubahan
ü  Pada larutan asam cuka 25% , elektroda mengalami perubahan menjadi agak kekuningan
ü  Pada air aki (H2SO4) , elektroda mengalami perubahan menjadi agak kekuningan
Kesimpulan :
            Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
·         Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
·         Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
·         Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas
Dari percobaan yang telah disempurnakan :
·         Yang termasuk elektrolit kuat adalah larutan garam , larutan attack , dan air aki (H2SO4)
·         Yang termasuk elektrolit lemah adalah air pocari sweet , air mineral cheers , larutan jeruk nipis , larutan gamping , dan asam cuka 25%
·         Yang termasuk non-elektrolit adalah larutan gula dan  alkohol 70%