Saturday 20 April 2013

Contoh Laporan Indikator Alami


INDIKATOR ALAMI
A.    Tujuan
Untuk mengetahui indikator alami yang terbaik yang digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam – basa.

B.     Alat dan Bahan
1.    Alat penumbuk
2.    5 botol kecil
3.    Air
4.    Berbagai macam bunga dengan warna berbeda
5.    Kunyit
6.    Saringan
7.    Pipet tetes
8.    Lap
9.    Air gula
10. Air sabun
11. Alkohol
12. Air jeruk

C.    Landasan teori
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.

Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

Teori asam-basa:
Ø  Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø  Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø  Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

D.   Langkah kerja
1.    Tumbuk mahkota bunga hingga halus kemudian tambahkan sedikit air dan ambil sarinya dengan cara disaring, lakukan pada setiap bunga.
2.    Teteskan larutan pada plat tetes dan tetesi dengan sari bunga, amati perubahan yang terjadi.

E.     Data Pengamatan
NO
LARUTAN
INDIKATOR















































































Contoh Laporan Indikator Alami


INDIKATOR ALAMI
A.    Tujuan
Untuk mengetahui indikator alami yang terbaik yang digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam – basa.

B.     Alat dan Bahan
1.    Alat penumbuk
2.    5 botol kecil
3.    Air
4.    Berbagai macam bunga dengan warna berbeda
5.    Kunyit
6.    Saringan
7.    Pipet tetes
8.    Lap
9.    Air gula
10. Air sabun
11. Alkohol
12. Air jeruk

C.    Landasan teori
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.

Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

Teori asam-basa:
Ø  Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø  Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø  Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

D.   Langkah kerja
1.    Tumbuk mahkota bunga hingga halus kemudian tambahkan sedikit air dan ambil sarinya dengan cara disaring, lakukan pada setiap bunga.
2.    Teteskan larutan pada plat tetes dan tetesi dengan sari bunga, amati perubahan yang terjadi.

E.     Data Pengamatan
NO
LARUTAN
INDIKATOR















































































Contoh Laporan Indikator Alami


INDIKATOR ALAMI
A.    Tujuan
Untuk mengetahui indikator alami yang terbaik yang digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam – basa.

B.     Alat dan Bahan
1.    Alat penumbuk
2.    5 botol kecil
3.    Air
4.    Berbagai macam bunga dengan warna berbeda
5.    Kunyit
6.    Saringan
7.    Pipet tetes
8.    Lap
9.    Air gula
10. Air sabun
11. Alkohol
12. Air jeruk

C.    Landasan teori
Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik.

Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

Teori asam-basa:
Ø  Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø  Pada tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø  Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.

D.   Langkah kerja
1.    Tumbuk mahkota bunga hingga halus kemudian tambahkan sedikit air dan ambil sarinya dengan cara disaring, lakukan pada setiap bunga.
2.    Teteskan larutan pada plat tetes dan tetesi dengan sari bunga, amati perubahan yang terjadi.

E.     Data Pengamatan
NO
LARUTAN
INDIKATOR