INDIKATOR
ALAMI
A.
Tujuan
Untuk mengetahui
indikator alami yang terbaik yang digunakan untuk mengidentifikasi larutan asam
– basa.
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat penumbuk
2.
5 botol kecil
3.
Air
4.
Berbagai macam bunga
dengan warna berbeda
5.
Kunyit
6.
Saringan
7.
Pipet tetes
8.
Lap
9.
Air gula
10. Air
sabun
11. Alkohol
12. Air
jeruk
C.
Landasan teori
Indikator adalah
suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau
netral melampirkan
beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator
ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu
juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa
organik dan senyawa anorganik.
Keasaman atau
kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan
ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Teori asam-basa:
Ø Pada
tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa yaitu
teori asam basa arrhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat
yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dimana
ion tersebut merupakan satu-satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan
zat yang apabila di larutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-,
dan ion tersebut merupakan ion satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Ø Pada
tahun 1923 ahli kima Denmark bernama J.N Bronsted dan ahli kimia inggris
bernama T.N Lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor)
disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) di
sebut basa. Dari definisi tersebut maka suatu asam setelah melepas
proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan
basa, setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Ø Pada
tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah
zat yang memiliki satu atau lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan
kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah
zat yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
D.
Langkah kerja
1.
Tumbuk mahkota bunga
hingga halus kemudian tambahkan sedikit air dan ambil sarinya dengan cara
disaring, lakukan pada setiap bunga.
2.
Teteskan larutan
pada plat tetes dan tetesi dengan sari bunga, amati perubahan yang terjadi.
E.
Data Pengamatan
NO
|
LARUTAN
|
INDIKATOR
|
|||||
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|