Thursday, 3 November 2011

iPhone VS Blackberry

PING !!! begitulah tulisan yang muncul ketika orang yang dikirimkan pesan Blackberry Messenger tidak kunjung juga membalas apa pesan yang sudah kirimkan. Dan tak lama kemudian orang yang dituju pun segera sadar karena adanya getaran di saku celana dan membalas pesan dari sang pengirim.
Fenomena Blackberry tampaknya tak terbendungkan lagi di Jakarta dan Indonesia saat ini, dari yang dulunya barang ekslusif disaat tahun 2008 kemarin , kini di tahun 2010 sudah menjadi barang yang biasa di miliki orang , bahkan anak-anak sekolah pun sekarang menggunakan blackberry. Bahkan baru kemarin ini, saya menanyakan kepada anak dari teman saya yang bersekolah di international school di daerah Jakarta Barat, bahwa didalam kelasnya hanya 5 orang yang menggunakan iPhone dan setengah lebih kelas menggunakan Blackberry (atau sekitar 20 orang)
Padahal jika Anda melihat harga dibandingkan dengan produk handphone lainnya, dengan harga yang sama Anda bisa mendapatkan produk dengan kualitas dan bahan material yang lebih baik lagi . But why people still choose this lowclass gadget ?
Mari kita telusuri produk lainnya, yakni iPhone sebuah handphone yang canggih nan futuristik dalam design buatan mas Steve Jobs dari apple company di amerika sana, yang begitu orang melihat dan menyentuh layarnya dengan jari membuat Anda ketagihan , terlebih Anda memainkan gamenya dengan fitur sensor gerakan saat bermain game balap mobil. Segala applikasi pendukungnya berjibun hingga hitungan jutaan applikasi.
Tapi kembali ke indonesia, mengapa Blackberry mengalahkan iPhone dengan jauhnya , dengan kualitas produk material dan gambar yang tidak sebanding dengan harga yang di bayarkan ? Jawaban ini adalah jawaban yang sama dengan salah satu unsur terpenting dalam internet business saat ini.  Sebuah unsur yang bisa mengalahkan bahkan handphone canggih sekalipun sekelas iPhone dalam hitungan beberapa tahun kedatangannya di Indonesia ini.
Community ! Komunitas !

itulah apa yang harus ditekankan dalam program internet marketing Anda saat ini , tanpa sadar internet telah membuat kita menjadi jauh lebih dekat , yang walaupun pada kenyataannya ada jarak berkilo atau berpuluh-puluh kilometer antara rumah kita dengan rumah teman kita. Tapi dengan internet rasa kekompakan terus tercipta.
Blackberry bisa menjawab rasa kebutuhan akan komunitas ini, semua terintegrasi dalam 1 genggaman, Blackberry Messenger , BBM Group , YM , MSN , Facebook, Twitter , eMail dan fungsi telpon hanya membutuhkan 1 gadget saja.
community komunitas bisnis internetOleh karena itu tidak heran jika dia menjadi seperti baju diskon 98% dikalangan para pecinta baju, rebutan dalam sekejap.. !! Ingat pelajaran ini dalam bisnis internet Anda , buatlah sebuah branding yang bisa menciptakan sebuah komunitas milik Anda sendiri. Dan buat kebersamaan didalam mereka , sehingga tercipta attachment (kelekatan) yang kuat sekali.
Memang semua ada pangsa pasarnya , termasuk iPhone juga ada pasarnya sendiri. Tapi yang menyabet market lebih besar adalah sebuah bisnis yang bisa memuaskan pelanggan dengan menjadikan mereka komunitas-komunitas kecil yang terus mendukung brand tersebut. Start to think how to create your community. Mungkin dengan komunitas perkota terlebih dahulu. Misalkan Anda menjual Sepatu kulit, Anda bisa mulai membuat komunitas pecinta sepatu solo, komunitas pecinta sepatu jakarta barat , atau mungkin Anda bisa membuat yang lebih spesifik lagi seperti komunitas pecinta sepatu kulit solo.
Dalam membuat komunitas yang tidak boleh dilupakan adalah, adanya ritual dan logo . Apa ritual Anda , misalkan tagline anda, tempat pertemuan anda, kaos atau atribut apa yang biasa haru dipakai. Tujuannya adalah untuk menimbulkan kekompakan diantara sesama member sehingga membentuk apa yang disebutkan diatas tadi attachment (kelekatan) antara satu sama yang lainnya. Yang kedua logo, tanpa disadari logo ini adalah seperti bendera di sebuah negara , yang membuat orang bangga dan mati-matian membelanya. Dan dikasus ini adalah brand name Anda yang akan dibela. So, sekali lagi komunitas memang tidak semuanya langsung besar tapi dimulai dari kecil.

No comments:

Post a Comment